Thursday, August 13, 2015

1,2,3 Satu Cerita

1,2,3 dan kau terus menghitung dan mengira
Menurun dan terus lari dari garis-garis normal tanpa wasangka
Dalam setiap darab dan tambahmu kau terus mencipta prasangka
Biarpun apa kau cerita, hakikatnya jauh, sangat jauh dari sempadan percaya

Setiap tingkah dan laku mencetus persoalan dan tanda tanya
Apa yang bilangmu laba hakikatnya adalah sebenarnya bala
Terus kau mengatur langkah-langkah sekadar pada apa yang kau rasa
Untuk apa dan apa natijahnya masih tidak terbaca difikir dan minda

Pada setiap waktu yang berlalu pasti ada cerita
Esok ada untaian kusut perlu rungkai, begitu juga hari-hari lusa
Meski dirungkai makin banyak kekusutan yang terus melanda
Bila sampai tika, kusut perlu dirungkai siapa atau apa kan menjadi mangsa
Otak yang berfikir pasti akan merasa ragu pada hujah dan fakta (auta)
Hanya yang dungu terus yakin tanpa usul dan tanpa periksa
Orang-orang yang disuapkan dengan kemanisan akan yakin tanpa rela
Namun yang cerdik akan melihat pada adanya sesuatu disebaliknya
Gerak-gerak tangan yang mengolah watak-watak pada boneka
Ada badut-badut yang melarikan pandangan dari pentas yang nyata
Natijahnya, ramai tidak sedar walau berlaku jelas dihadapan mata

Restoran Zaman, 15 Mei 2015

No comments:

Post a Comment