Tuesday, August 11, 2015

Susah Yang Perit

Ahh….kau bilang semuanya mudah
Bagimu tiada satu pun yang susah
Dunia bagimu semuanya tampak indah
Cakapmu tak memandang atas dan bawah
Kau bilang caranya begini begitu
Tapi kau tak selidiknya terlebih dahulu
Sesuaikah untuk semua caramu itu
Bukan sekadar hanya cocok bagimu
Kau sekadar menegak yang basah
Sedang realitinya telah kau sanggah
Turunlah dari kerusi mu yang mewah
Lihatlah sendiri segala lumpur dan tanah
Marhain ini bukan makhluk yang bebal
Marhain ini punya otak yang berakal
Ternyata kamu yang punya fikir yang dangkal
Bercakap pada akal yang panjang sejengkal
Marhain ini tidak pinta kemewahan
Cuma sekadar perihatin dan rasa kasihan
Marhain ini hidup menunggu cukupnya bulan
Supaya poket berisi untuk miliki keperluan
Kau rampas punya mereka yang sedikit
Kau bilang untuk mengelak rasa sakit
Tapi hakikatnya kau menambah luka yang perit
Tiada peduli segala rintih, tangis dan jerit
Sedang terusan tirisnya kantung yang kau jaga
Kau tahu kisahnya tapi kau tidak berbuat apa
Sudahnya poket marhain yang tipis yang jadi mangsa
Tambahkan sulit pada kesusahan yang telah lama
Kau ternyata penjaga amanah yang gagal
Tapi kau sembunyi di balik egomu yang menebal
Tiada kau akui silapmu dan tak kau menyesal
Kerna bagimu tiada kesusahan yang pernah kau kenal
Marhain terus merintih tangis minta simpati
Tapi kau terus menekan tanpa rasa peduli………….
Peramu Jaya, 11 Oktober 2014

No comments:

Post a Comment